Minggu, 10 Februari 2019

Storytelling (mendongeng) 2

Storytelling (mendongeng) adalah kegiatan interaktif 2 orang atau lebih untuk menyampaikan pesan atau peristiwa dalam sebuah cerita. Namun, kadang orangtua mengalami kesulitan untuk menceritakan sesuatu dengan gaya pendongeng (sudah tahu isi cerita, dengan gerak-gerik badan, improvisasi, dan lainnya). Sedangkan membacakan cerita adalah membacakan sebuah cerita tanpa butuh banyak improvisasi dan gasture tubuh.
-Olah suara tentu bisa karena biasa, perbanyak menirukan, mendengarkan dan latihan suara beraneka ragam tokoh (bisa juga dari pendongeng profesional dengan kemajuan teknologi kita dimudahkan bisa melihat dongeng baik dari dalam maupun luar negeri)
-Untuk mengetahui si anak memahami isi cerita kita adalah dengan adanya dialog, misal pendongeng atau pencerita menanyakan kembali yang sudah diceritakan diawal (misal tadi si adik giginya sakit ya nak?itu kenapa ya?...kira kira supaya kita gak sakit gigi kita harus ngapain ya?) 
Biasanya anak akan sangat cepat merespon ketika sudah paham isi cerita.
-Ketika kita mendongeng secara klasikal dengan berbagai karakter anak tentu akan muncul respon beraneka ragam, lakukan dongeng secara interaktif sehingga anak akan antusias terlibat di dalamnya
(misal: dengan metode alat bantu, sang guru bercerita tentang hewan dengan alat bantu beraneka ragam miniatur hewan kecil, ketika guru sedang menyebutkan ciri ciri hewan mintalah salah satu anak untuk mengambilkan atau menebak yang sesuai dengan cerita, sehingga ada gerakan dan dialog interaktif) Perlu dipahami anak dengan tipe auditorik ia tidak perlu melihat karena dengan mendengar saja bagi ia sudah cukup, berbeda dengan tipe visual yang butuh melihat real, sehingga guru juga perlu memahami gaya belajar anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar